Selasa, 24 April 2012

PEMUDA dan SOSIALLISASI


Devinisi_Pemuda
         Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan  pembinaan  dan pengembangan  kearah  yang  lebih  baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda  di  Indonesia  dewasa  ini  sangat  beraneka  ragam,  terutama  bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengauh yang  besar  pula  dalam  membina  sikap  untuk  dapat  hidup  di  masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung  sejak anak  ada  di  dunia  dan  terus  akan  berproses  hingga mencapai titik kulminasi.
Pemuda_Indonesia
      Pemuda dalam pengertian aalah manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa_bayi:0– 1tahun 
Masa_anak:112tahun
Masa_Puber:1215tahun
Masa_Pemuda:15–21tahun
Masa_Dewasa:21tahunkeatas
Diliaht dari segi budaya atau fungsionalya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut :
Golongan_anak:0–12tahun
Golongan_remaja:13–18tahun
Golongan_dewasa:18(21)tahunkeatas
Usia 0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda, 16 – 21 tahun keatas dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan 18(21) tahun adalah usia yang telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik pemerintah maupun swasta
Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 30 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu. Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu :
1.  siswa, usia antara 6 – 18 tahun, masih duduk di bangku sekolah
2.  Mahasiswa usia antara 18 25 tahun beradi di perguruan tinggi dan akademi
3.  Pemuda  di  luar  lingkungan  sekolah  maupun  perguruan  tinggi  yaitu mereka yang berusia 15 30 tahun keatas.
Akan  tetapi, apabila  melihat  peran  pemuda  sehubungan  dengan pembangunan, peran itu dibedakan menjadi dua yaitu
1.  Didasarkan  atas  usaha  pemuda  untuk  menyesuaikan  diri  dengan tuntutan-tuntutan lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku
2.  Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan  lingkungan.

Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu : pertama jenis  pemuda  “pembangkit”  mereka  adalah  pengurai                      atu  pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka secara tidak langsung ktu mengubah  masyarakat  dan  kebudayaan.  Kedua  pemuda  pdelinkeun atau pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tidnakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan. Ketiga, pemuda radikal. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner.
Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral, mahluk sosial.  Artinya  beretika,  bersusila,  dijadikan  sebagai  barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda             tidak   dapat        berdiri          sendiri, hidup            bersama-sama,        dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yagn dianut    masyarakat. Sebagai       makhluk          individual artinya   tidak melakukan  kebebasan  sebebas-bebasnya,  tetapi  disertai  ras  tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.
Sosialisasi_Pemuda
       Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akna terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan       hidupnya. Dengan         demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia  mesti   bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan  budayanya.  Dari  keadaan  tidak  atau  belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya gar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya degnan sistem sosial.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan  kedirian  dan  kepribadian  seseorang.  Kedirian  (self)  sebagai suatu prosuk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :
1.      Dalam  proses  sosialisasi  mendapat  bayangan  dirinya,  yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya.                          Misalnya               ia   tidak  disukai,  tidak dihargai, tidak dipercaya; atau sebaliknya, ida disayangi, baik budi dandapt dipercaya
2.      Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal.

Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial
       Bertitik tolak dari pengertian pemuda, maka sosialisasi pemuda dimulai dari umur 10 tahun dalam lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, dan jalur organisasi formal atau informal untuk berperan sebagai mahluk sosial, makhluk individual bagi pemuda.
 Sumber : http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&ved=0CE8QFjAF&url=http%3A%2F%2Fsuci_k.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F14975%2Fpemuda-dan-sosialisasi%284%29.pdf&ei=zNaWT9q5NInKrAeV-63WDQ&usg=AFQjCNETi1ny-gqzKBlSQjdRM7lyexe8fw

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates