Minggu, 27 November 2011

Bahaya Narkoba dan cara Penanggulangannya



Bahaya Narkoba dan cara Penanggulangannya

Hampir semua orang didunia ini tahu akan narkoba, dan sangat berbahaya.Sudah banyak sekali kegiatan kegiatan untuk memberantas narkoba,hukuman yang berat dsb.Namun,sampai saat ini masih banyak juga yang menggunakan narkoba dan lebih banyak tiap waktunya.Padahal semua juga sudah tahu bahaya narkoba bagi tubuh kita dan berbagai dampak lainnya. Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
            Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat.
            Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut)
§ berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.
Awalnya mungkin masih legal karena digunakan untuk medis,namun namanya manusia tidak ada puasnya bahkan pelaku,alias dokternya pun yang menjadi cikal bakal penyalahgunaan narkoba,berikut penyalahgunaan narkoba :
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:

1. coba-coba

2. senang-senang

3. menggunakan pada saat atau keadaan tertentu

4. penyalahgunaan

5. ketergantungan

Dampak penyalahgunaan Narkoba

             Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.




            Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

upaya penanggulangannya sebagai berikut:

a. Preventif (pencegahan), yaitu untuk membentuk masyarakat yang mempunyai ketahanan dan kekebalan terhadap narkoba. Pencegahan adalah lebih baik dari pada pemberantasan. Pencegahan penyalahgunaan Narkoba dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti pembinaan dan pengawasan dalam keluarga, penyuluhan oleh pihak yang kompeten baik di sekolah dan masyarakat, pengajian oleh para ulama, pengawasan tempat-tempat hiburan malam oleh pihak keamanan, pengawasan distribusi obat-obatan ilegal dan melakukan tindakan-tindakan lain yang bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan kesempatan terjadinya penyalahgunaan Narkoba.

b. Represif (penindakan), yaitu menindak dan memberantas penyalahgunaan narkoba melalui jalur hukum, yang dilakukan oleh para penegak hukum atau aparat keamanan yang dibantu oleh masyarakat. Kalau masyarakat mengetahui harus segera melaporkan kepada pihak berwajib dan tidak boleh main hakim sendiri.

c. Kuratif (pengobatan), bertujuan penyembuhan para korban baik secara medis maupun dengan media lain. Di Indonesia sudah banyak didirikan tempat-tempat penyembuhan dan rehabilitasi pecandu narkoba seperti Yayasan Titihan Respati, pesantren-pesantren, yayasan Pondok Bina Kasih dll.

d. Rehabilitatif (rehabilitasi), dilakukan agar setelah pengobatan selesai para korban tidak kambuh kembali “ketagihan” Narkoba. Rehabilitasi berupaya menyantuni dan memperlakukan secara wajar para korban narkoba agar dapat kembali ke masyarakat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Kita tidak boleh mengasingkan para korban Narkoba yang sudah sadar dan bertobat, supaya mereka tidak terjerumus kembali sebagai pecandu narkoba.

Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=11684697

Sabtu, 26 November 2011

Fungsi Masyarakat dalam Kehidupan Individu.

 

Fungsi Masyarakat dalam Kehidupan Individu.

            Keberadaan masyarakat sangat berpengaruh bagi individu-individu yang hidup didalamnya. Kita tahu bahwa setiap individu tidak mungkin hidup tanpa bergaul dengan keadaan masyarakat. Selain itu juga banyak hal yang dapat kita peroleh dari kehidupan bermasyarakat. Bersosialisasi adalah inti utama kehidupan masyarakat bagi individu-individu yang ingin berkembang. 

Berikut adalah poin-poin dimana fungsi masyarakat sangat berpengaruh.
1.       Untuk melatih dalam bersosialisasi
2.       Memberikan pengalaman untuk bersosialisasi
3.       Menumbuhkan rasa percaya diri pada individu
4.       Mengajarkan untuk mengenal lingkungan
5.       Mengenal bagaimana bersosialisasi dan
6.       Melatih kebersamaan 

             Salah satu yang sangat terasa bagi kita di masa depan adalah bagaimana kita bersosialisasi dalam kehidupan dam mengajarkan bagaimana kita dalam bentuk berorganisasi dalam lingkup masyarakat. Taka hanya itu kitapun akan mendapatkan penghargaan dari semua masyarakat yang merasa terbantu atas hadirnya kita walaupun secara tidak langsung dan nyata. Tetapi dengan adanya beroranisasi itu masyarakan suadah sangat terbantu dengan kenyamanan yang kita berikan. 

Berikut adalah beberapa kegiatan atau organisasi yang bisas ada di dalam lingkungan masyarakat:
    1.       Karang taruna, baik RT atau RW
    2.       Remaja masjid sekitar tempat tinggal
    3.       Rohis dan lain-lain






Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang berguna untuk individu di masyarakat:
1.       Kegiatan posyandu
2.       Kegiatan siskamling
3.       Gotong royong membersihkan lingkungan
4.       Mengumpulkan barang bekas
5.       Mengadakan lomba pada hari-hari istimewa seperti 17 agustus, maulid nabi dan lain-lain.

Penduduk dan Permasalahannya


Penduduk dan Permasalahannya
Definisi penduduk
 
    Pada    hakikatnya     penduduk        adalah
 sekelompok manusia yang hidup berkelompok dan berdampingan pada sutu tempat tinggal atau daerahnya. Setiap penduduk memiliki criteria pan permasalahannya masing-masing. Penduduk dapatnjuga dikatakan sebagai masyarakat yang bermukim dan bertempat tinggal di suatu daerah.
Dalam penduduk pasti ada sebuah atau suatu organisasi yang berperan didalamnya, dalam hal in pemerintah yang berperan. Banyaknya suatu penduduk dipengaruhi oleh pertumbuhan manusia yang semakin hari makin banyak berproduksi, dalam tiap tahunnya pasti bertambah banyak dan meningkat. Sensus Penduduk adalah cara yang dilakukan pemerintah untuk mengetahiu bagaimana pertumbuhan manusia itu berkembang.
Dalam tempat tinggal disuatu daerah pastilah memiliki problematika dan permasalahannya. Berikut adalah permasalahan yang sering timbul pada penduduk:

      1.       Permasalahan ekonomi.

Yaitu masalah yang sangat menyangkut dengan keuangan penduduk tesebut untuk memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara bekerja untuk mendapatkan nafkah. Banyak sekali penduduk di Indonesia yang kehidupannya belum sejahtera, untuk mengatasi hal itu sebenarnya pemerintah telah melakukan banyak solusi. Seperi melakukan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT), member subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) dan lain-lainnya.
       2.       Permasalahan Kenyamanan Hidup.
Dalam hidup memang selalu ada ancaman yang mengintsi dalam berkehidupan, yaitu kenyamanan untuk hidup berdampingan dengsn penduduk satu sama lainnya. Contohnya seperti ketidaknyamanan bekendara dengan permasalahan kemacetan yang selalu tidak pernah bias diurai atau dicegah. Memang tidak semua penduduk yang hidup itu selalu baik dengan kita tetapi ada saja orang jahan yang mengintai dan dapat membahayakan diri kita.

Prilaku Perspektif (Tugas 3)


Prilaku Perspektif
Perilaku yang menyatakan bahwa berprilaku sosial kita yang paling baik dijelaskan melalui cara-cara perpektif yang dilakukan secara langsung dapat diamati dan lingkungan sekitarlah yang menyebabkan prilaku kita dapat barubah. Kemudian yang menjadikan perbadaan utamanya adalah pada prilaku perspektif untuk melatakkan struktur sosial (makro) dan sebagian lebih memandang  individu (mikro). Berikut inilah penjelasan-penjelasannya.

Prikalu Dalam Struktur Mikro:
Kultur organisasi membentuk kesadaran individual di dalam organi­sasi, menyediakan rutinitas yang merefleksikan persetujuan secara sosial, yang pada gilirannya melahirkan tindakan yang disengaja.  Kultur organisasi kemudian memandu persepsi dan perilaku dari semua anggota organisasi sebagaimana kultur organisasi itu dikembangkan di atas sejarah organisasi serta dibentuk di sekitar peristiwa-peristiwa kritis serta respon organisasi terhadapnya. Selanjutnya, Jackal mendefinisikan kultur sebagai “suatu pola dari asumsi dasar yang dibagi bersama yang digunakan oleh kelompok untuk belajar bagaimana memecahkan permasalahan tentang adaptasi eksternal dan integrasi internalnya, sehingga keberadaannya cukup baik untuk dianggap sah dan, oleh karena itu, diajarkan kepada anggota baru untuk berpikir dan bertindak dalam hubungan dengan permasalahan yang ada berdasarkan kultur organisasi tersebut.” Di dalam definisi ini terletak unsur-unsur dari sosialisasi, sistem penghargaan, pengalaman sejarah, struktur internal dan ­interaksi, serta pikiran dan perilaku individu. Dukungan bagi perilaku perusakan lingkungan hidup dapat ditemukan pada setiap wilayah ini.
Bagian ini akan mengidentifikasikan sumber perilaku organisasi yang merusak lingkungan hidup pada tiga tingkat:
1. artifak,
2 nilai yang menyertai, dan
3 keyakinan yang mendasari asumsi.
Setiap level berbeda dalam derajadnya pada fenomena budaya, yakni berkisar antara sangat nyata, manifestasi dimana seseorang bisa melihat dan merasakan sepenuhnya, asumsi dasar yang didasari oleh kondisi tidak sadar dimana membentuk inti sari dari kultur.

Prilaku Dalam Struktur Makro:
         Adalah prilaku individu sosial yang berperan dalam kehidupan masyarakat, seperti keikutsertaan dalam kegiatan organisasi yang ada dalam masyarakat-masyarakat sekarang ini. Hal ini tentu dapat member hal yang positif terhadap kita karena secara tidak langsung melatih untuk bersosialisasi secara luas dan terbuka.

Jumat, 25 November 2011

Kenakalan Pemuda



Definisi kenakalan remaja secara umum
Kenakalan pemuda adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
Kenakalan pemuda meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh pemuda. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa pemuda adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transis.

Sejak kapan masalah kenakalan pemuda mulai disoroti?
Masalah kenakalan pemuda mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
  • Penyalahgunaan narkoba
  • Seks bebas
  • Tawuran antara pelajar
Perilaku ‘nakal’ pemuda bisa disebabkan oleh faktor dari pemuda itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor internal:
  1. Krisis identitas Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
  2. Kontrol diri yang lemahRemaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:
  1. Keluarga Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
  2. Teman sebaya yang kurang baik
  3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
Faktor-faktor Lain Penyebab Kenakalan pemuda:
- reaksi frustasi diri
- gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja
- kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga
- kurangnya pengawasan dari orang tua
- dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
- dasar-dasar agama yang kurang.
- tidak adanya media penyalur bakat/hobi
- masalah yang dipendam
- keluarga broken home
- pengaruh kawan sepermainan
-dll 
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk menanganinya:
  1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
  2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
  3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
  4. Pemuda pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
  5. Pemasukan membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Template by:

Free Blog Templates